Alhamdulillah, hari ini dan pada masa ini semua manusia di negeri ini bisa menjalankan segala rutinitas tanpa ada yang mengganggu dan menghalangi. Tidak ada perbudakan dan interpensi dalam menjalankan kebebasan berkarir dan berfikir. Semua berjalan atas kehendak pribadi dalam memenuhi hak dan kewajibannya sebagai hamba Allah yang Maha Tinggi.
Mungkin masa yang lalu tidak semudah dan seindah hari ini. Masa pejuangan merebut kemerdekaan dan masa menyusun batu bata negeri yang ratusan tahun dijajah dan dirampas oleh bangsa lain. Bahkan untuk mengibarkan sang saka merah putihpun darah bisa mengalir dan nyawa meninggalkan raganya.
Sungguh indah hari ini.
Sungguh nikmat kemerdekaan yang diberikan oleh Allah swt kepada negeri yang kita cintai. Indonesia yang tidak pernah selesai orang membicarakan kekayaan sumber daya alamnya dan keaneragaman suku bangsanya. Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan lautan luas yang penuh keaneragaman hayati didalamnya. Begitu juga penduduk yang menghuninya penuh dengan keramahan dan budaya sopan santun dalam bertutur kata.
Hari ini, telah berusia 70 tahun kemerdekaan negeri yang kita cintai dan banggakan. 70 tahun adalah waktu yang cukup panjang dan bukanlah waktu yang sebentar. Meskipun penuh dengan cerita sejarah yang baik untuk dibincangkan maupun yang tidak perlu diutarakan. Namun, kita semua harus memuhasabah (introspeksi) diri di usia kemerdekaan yang sudah sepuh ini. Semua elemen negeri harus sadar betul bahwa negeri ini besar dan bisa lebih besar bila dikelola dengan benar. Karena Allah swt hanya akan datangkan keberkahan-Nya ketika penghuni negeri ini telah memiliki kepribadian yang beriman dan soleh.
Keyakinan kita akan hebatnya negeri ini harus disertai dengan pribadi yang terus berbenah dalam menjalankan kewajiban-kewajiban sebagai warga negara yang baik. Dan sesuatu yang menarik di hari kemerdekaan tahun ini adalah tepat di angka 70. Bila kita telusuri tenyata angka 7 adalah angka yang pertama sekali disebutkan didalam AlQuran, yaitu didalam Q.S AlBaqarah 29 “Tsummastawaa ilassamaai fasawwa hunna SAB’A samawaatin, wahuwa bikulla syain ‘aliim” yang artinya kemudian Dia jadikan TUJUH langit dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
Semoga dengan sebuah peringatan ke tujuh puluh ini kita semua mampu membangun kembali negara tercinta Indonesia kita agar generasi kedepan menjadi semakin baik merdeka sesuai dengan kemerdekaan yang dicita-citakan para pahlawan kita dan merdeka dari perbudakan ketidak baikan pribadi kita agar kita juga menjadi Hamba Allah yang pandai beribadah dan nerefleksikan kesyukuran padanya yang telah memberi kemerdekaan kepada kita. Dirgahayu Indonesiaku.