Lampung Timur– Sejumlah 50 siswa nggota Pramuka Penegak
Ambalan Ki Hajar Dewanatara –Nyi Ageng
Serang Gudep SMAIT Baitul Muslim mengadakan kegiatan Pengembaraan pada hari
Sabtu sampai Minggu (4-5/02) merupakan agenda perdana dari Gudep SMAIT Baitul
Muslim.
Rute pengembaraan di mulai dari SMAIT Baitul Muslim dan
berakhir di Pusat Lecture Gajah, Taman Nasional Way Kambas sehingga total
perjalanan kurang lebih 30 Km.
Pembina Pramuka sekaligus Ketua Gudep, Ian Antono menjelaskan
tujuan diadakannya pengembaraan ialah guna meningkatkan kesehatan jasmani
sampai spiritual anggota Pramuka.
“Tujuan diadakannya pengembaraan yang pertama meningkatkan kesehatan
jasmani, yang kedua meningkatkan kualitas sosialisasi antar anggota, yang
ketiga meningkatkan spiritual anggota pramuka” jelasnya.
Ian antono menambahkan, tetang pengembaraan yang diselengarakan
oleh Gudep SMAIT Baitul Muslim sedikit berbeda dengan pengembaraan di pramuka –
pramuka lainnya. Sebab, Gudep SMAIT bernaung di bawah SAKO SIT (Sekolah Islam Terpadu).
“ Gudep SMAIT Baitul Muslim di bawah komado SAKO SIT
berupaya menjaga nilai ke khasan dari SAKO SIT berupa senantiasa menjadikan peristiwa
dan nilai keislaman terpadu dalam nilai – nilai Kepramukaan itu sendiri. Maka,
di pengembaraan ini kami juga menanamkan nilai teladan peristiwa Isra’ Miraj dan
juga tak lupa pembiasaan spiritual seperti salat malam, salat duha, zikir dan
bersyukur atas ciptaan Allah selalu kami tekankan dalam kegiatan ini” tuturnya.
Dalam pengembaraan itu, selain melakukan perjalanan jauh 30
Km mereka juga mendapatkan edukasi menarik lainnya seperi di Pusat Lecture Gajah mereka mendapatkan Literasi
mengenai Rumah Sakit Gajah dan perkembangan – perkembangan lain seputar Kawasan
Hutan Lindung Taman Nasional Way Kambas. Di lain tempat, mereka mendapatkan
edukasi seputar pertenakan lebah dan madu.
Febrian Perdana, salah satu anggota Pramuka Penegak Gudep
SMAIT Baitul Muslim merasa gembira setelah mengikuti kegiatan pengembaraan ini.
“saya sangat senang sekali mengikuti pengembaraan, karena
banyak sekali pengalaman yang mungkin belum pernah saya dapat kan mulai dari
cara membuat bifak, mengenal alam serta mengenal satwa yang ada di Taman Nasional
Way Kambas dan juga pengembaraan ini mengajarkan saya arti dari suatu
kebersamaan, arti dari susah dan senang dan pastinya saya sangat bangga menjadi
peserta di kegiatan pengembaraan tahun ini, dan semoga tahun depan akan diadakan
kembali” ungkapnya.