
di kelas XII IPA sedikit berbeda, pagi itu pelajaran Biologi. Materi yang kami
bahas sampai dengan Bab Bioteknologi. Karena secara teoritis materi itu sudah
dibahas, jadi kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah mencoba mengaplikasikan secara
praktik. Sebelumnya sudah pada tahukan apa itu Bioteknologi??. Bioteknologi
adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagiannya yang telah direkayasa secara in
vitro
untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Yah saatnya
bereksperimen, tapi sebelumnya
mari kenalkan teman kita yang satu ini, berkat jasanya kita dapat membuat
sejenis makanan fermentasi kaya serat yaitu Nata de coco. Tentunya
sehat, bergizi, dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Siapakah dia…Yupz Acetobacter
xilinum, seperti halnya pembuatan beberapa makanan dan minuman hasil
fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut
ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata disebut starter. Bibit
Nata de coco merupakan suspensi sel Acetobacter xilinum . Mari kita
simak profil sang bakteri satu ini. Dia memiliki dinding yang berlendir,
bersifat motil, dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negatif. Bakteri
mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O.
Sifat yang paling menonjol
dari bakteri ini
adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi
selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai
nata.
yang mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan
nutrisi, derajat keasaman, temperatur, dan ketersediaan oksigen. Ada yang
istimewa, dan manusia patut belajar dengan mikroorganisme satu ini. Untuk dapat
berkembang, bakteri membutuhkkan suasana yang steril, bersih, dan bebas dari
kontaminasi udara bebas. Karena, bisa jadi ketika di dalam air kelapa tidak
hanya bakteri yang diharapkan saja yang berkembang, namun banyak dari gagalnya pembuatan Nata de coco disebabkan salah satunya ikut
masuknya bakteri lain yang tidak diharapkan yang dapat mengganggu metabolisme
bakteri Acetobacter xilinum itu sendiri. Kesensitifan itulah yang
harus kita contoh. Bukankah islam juga mengajarkan kebersihan itu sebagaian
dari pada iman, tapi kebanyakan dari manusia, mengabaikan kebersihan lingkungan,
dan terkesan betah dengan kondisi–kondisi extrim (kotor) tersebut.
saatnya kita simak cara pembuatan Nata de coco, air kelapa dicampurkan
dengan gula , kemudian dimasak sampai mendidih. Setelah agak dingin, tambahkan
asam cuka hingga pH-nya 4. Setelah itu didinginkan di tempat yang steril.
Kemudian inokulasikan biakan bakteri Acetobacter xilinum, peram dalam
ruang tertutup dengan suhu antara 25oC-31oC. Setelah satu
minggu, Nata de coco siap disajikan. Untuk menghilangkan rasa asam. Nata
de coco dapat direndam dalam air beberapa hari.